Kenikmatan terbesar yang harus selalu kita syukuri ketika kita mendapatkan anak yang shalil dan taat kepada Allah ta'ala. Karena itu adalah nikmat yang sangat luar biasa yang harus selalu kita syukuri. Namun terkadang realitanya justru sangat berbeda, justru anak menjadi sosok yang sulit dinasehati, suka membantah, malas beribadah bahkan berteman dengan anak-anak yang kurang baik akhlaknya.
Semula anak yang rajin salat, giat belajar agama, penurut dan santun, namun qadarullah berubah menjadi pribadi yang malas, susah diajak dalam ketaatan pada agama. Ini adalah ujian untuk orang tuanya, akankah orang tua mampu mendidiknya dengan baik agar mereka menyadari kesalahannya atau justru orang tua membiarkannya karena telah dinasehati ribuan kali namun belum juga ada perubahan.
Anak tidak akan menjadi baik jika tidak ada campur tangan Allah untuk memperbaikinya. Bagaimanapun orang tua bersungguh-sungguh dalam memperbaiki akhlaknya, tidak mungkin istiqamah dan menjadi baik kecuali jika Allah yang memperbaikinya untuk orang tuanya.
Karena yang memberikan hidayah adalah Allahg dan yang memberi taufiq adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu sepantasnya seorang muslim memperbesar harapanya kepada Allah dan berdoa kepada Allah dan terus menerus berdoa kepada Allah.
Agar Allah memperbaiki anak keturunannya sebagaimana kekasih Ar-Rahman berdoa : “ Ya Rabb kami semoga Engkau menjadikan kami-suami-istri-orang yang tunduk patuh pada Engkau dan menjadikan anak keturunan kami orang yang tunduk dan patuh kepada Engkau.”
Demikianlah nasehat indah untuk semua orang tua agar tetap berbaik sangka kepada Allah Ta’ala dengan selalu memperbanyak dan mendoakan anak agar selalu diberi hidayah untuk selalu mengikuti kebenaran dan selalu dalam ketaatan.
Tentunya semua ini juga diiringi dengan ikhtiar seperti bersabar dalam membimbing atau menasehatinya, tetap bermuamalah dengan anak secara baik dan tunjukkan kepada anak bahwa kita sebagai orang tua akan tetap menyayanginya.
Dan orang tua hendaknya senantiasa menasehatinya untuk teguh dalam beragama dan bagaimanapun buruknya akhlak anak, maksiat atau dosa yang dilakukannya, tetaplah orang tua berharap kebaikan untuk anak-anaknya.
Selalu mendoakan anak untuk kebaikan agama dan dirinya merupakan ibadah, maka marilah kita senantiasa berdoa di saat-saat mustajab dan yakinlah doa akan membawa kebaikan untuk anak-anaknya meskipun kita tidak tahu kapan saat yang tepat untuk berdoa, dan doa itu benar-benar mampu merubah anak menjadi lebih baik. Laa tahzan, semua serahkan pada kekuasaan Allah Ta’ala, yang penting orang tua tidak putus asa untuk selalu mendoakan kebaikan dengan banyak-banyak mengucapkan “semoga Allah memberkahimu”
Doa adalah senjata ampuh seorang mukimin dalam menghadapi segala sesuatu, terlebih lagi saat hati sedang gelisah dengan perilaku anak. Disinilah peranan doa yang dilakukan orang tua dengan ikhlas, tekad kuat akan terkabulnya doa, dan rasa butuh pada Allah Ta’ala, akan membuat orang tua tegar dan sabar.
Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita semua (orang tua) dalam mendidik dan membersamai anak-anaknya hingga manjadi generasi shalih.
Peran Pesantren dalam Pendidikan Islam di Era Digital
by Admin 1 Agu 2024
Tips Menyiapkan Perlengkapan Bayi yang Baru Lahir
by Team 2 Agu 2022